Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
"Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
” Ayat ini mengajarkan kita bahwa iman adalah dasar bagi kita untuk percaya pada hal-hal yang tidak dapat kita lihat, dan bahwa iman dapat memberi kita kekuatan untuk mengatasi keraguan dan ketakutan kita.
Penyebutan tongkat dan tongkat Tuhan dalam ayat tersebut melambangkan bimbingan dan ayat alkitab tentang berjuang disiplin-Nya. Sama seperti seorang gembala yang menggunakan alat-alat ini untuk memimpin dan melindungi kawanannya, Tuhan mengawasi kita dan memberikan kenyamanan di saat-saat sulit.
Bagian kedua dari ayat-ayat ini memerintahkan kita untuk “jangan bersandar pada pengertianmu.” Peringatan ini menantang kita untuk melepaskan ketergantungan kita pada penalaran manusia dan pemahaman yang terbatas. Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan kompleksitas, kita mudah terjebak dalam ketergantungan pada pengalaman kita sendiri, yang sering kali diliputi oleh bias, emosi, dan pengetahuan yang tidak lengkap.
Roh Kudus memberi kita kekuatan untuk menghadapi penganiayaan: Ketika kita dianiaya karena iman kita, Roh Kudus dapat memberi kita kekuatan untuk bertahan dan untuk bersaksi tentang Kristus dengan berani.
Imam Musa al-Kazim adalah salah satu cucu Rasulullah yang memiliki kesabaran dan ketekunan luar biasa. Dia menghadapi banyak cobaan dan penindasan selama hidupnya, namun tetap teguh dalam kepercayaannya.
Salah satu ajaran dasar agama Kristen berkisar pada konsep pengampunan dan belas kasihan. Dalam kitab Matius, pasal six, ayat 14, Yesus Kristus menyampaikan pesan yang menyentuh kepada para pengikutnya tentang pentingnya pengampunan dalam perjalanan Kristen.
Matius 17:20 berbunyi, “Dan dia berkata kepada mereka: Karena kecilnya imanmu: sebab sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika kamu mempunyai iman seperti sebutir biji sesawi, kamu harus berkata kepada gunung ini, Pindahkan dari sana ke tempat sana; dan itu akan hilang, dan tidak ada yang mustahil bagimu.
Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau!
"Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
[fourteen] The all over the world distribution of Nypa within the Eocene, specifically in deposits from polar latitudes, is supporting proof that the Eocene was a time of world warmth, ahead of the formation of recent polar icecaps at the end of the Eocene.